Senin, 21 November 2016

RESUME MAKUL ANALISIS SISTEM INFORMASI MODUL 2 KEGIATAN BELAJAR 1





Analisis Sistem dan Konsepsi Sistem

A.     MEMAHAMI SISTEM INFORMASI

Sistem informasi pada hakikatnya merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-komponen atau sub-subsistem untuk menghasilkan informasi. Beberapa pengertian tentang sistem yaitu :
1.  Dalam longman Active Study Dictionary of english, Sistem adalah sebuah gabungan dari beberapa bagian yang berhubungan yang bekerja bersama; sekumpulan gagasan, metode atau cara kerja; sistem yang diatur.
2.   Sistem merupakan suatu kumpulan elemen-elemen, baik berbentuk fisik maupun non-fisik yang saling berhubungan di antaranya dan berinteraksi bersama-sama menuju satu atau lebih tujuan yang merupakan sasaran akhir dari sebuah sistem (M.J Alexander)
3.   Dalam pengertian lain, sistem juga dapat diartikan sebagai cara, seperti pada istilah sistem pengamatan, sistem penilaian, sistem pengajaran dan lain sebagainya (Teguh Wahyudi).
Dari banyak pengertian di atas dapat di ambil pengertian bahwa sistem adalah suatu kesatuan utuh yang terdiri dari beberapa bagian yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
Sebuah sistem terdiri dari berbagai unsur yang saling melengkapi dalam mencapai tujuan atau sasaran. Unsur-unsur yang terdapat di dalam sistem ini disebut sub sistem.
Sebuah sistem juga mempunyai sesuatu yang lebih besar ruang lingkupnya yang disebut dengan supra system.

B.     ANALISIS KELAYAKAN SISTEM INFORMASI

Menurut Agustinus Noertjahyana dan Ibnu Gunawan (2006, hal. 16) dewasa ini sistem informasi menjadi semakin dibutuhkan oleh organisasi di dalam menunjang pelaksanaan kegiatan operasional, baik itu organisasi profit maupun organisasi non profit.
Di dalam pengembangan sebuah sistem informasi. Ada beberapa kategori dalam melakukan analisi kelayakan sistem informasi yaitu :
1.     Kelayakan teknis
Dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah suatu solusi yang ditawarkan oleh sistem informasi yang dapat diterapkan dipandang dari segi teknis.
2.     Kelayakan operasional
Dilakukan untuk mengetahui apakah sistem informasi dapat memberikan solusi sesuai kebutuhan pengguna sistem.
3.     Kelayakan ekonomis
Dilakuan untuk mengetahui sebarapa tinggi tingkat efektivitas dari biaya yang dikeluarkan dengan adanya sistem informasi.

C.     KONSEPSI SISTEM

Menurut hukum, sistem dipandang sebagai kumpulan aturan-aturan yang membatasi, baik oleh kapasitas sistem itu sendiri maupun lingkungan dimana sitem itu berada, untuk menjamin  keserasian dan keadilan.
Menurut engineering, sistem dipandang sebagai proses masukan (input) yang ditransformasikan menjadi keluaran (output).
Matematikawan memandang sistem sebagai perangkat persamaan-persamaan simbolik dengan karakteristik tertentu.
Geoffrey Gordon (1987), Sistem sabagai sesuatu kumpulan objek-objek yang terangkai dalam interaksi yang saling bergantungan yang teratur.
Ludwig Von Bertalanffy (1940),  Mendefinisikan sistem sabagai elemen-elemen yang berada dalam keadaan yang saling berhubungan
Schmidt dan Taylor (1970), sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang berinteraksi dan bereaksi antar atribut komponen-komponennya untuk mencapai suatu akhir yang logis.
Dari sejumlah definisi tersebut secara singkat dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan objek-objek yang saling berinteraksi dan bekerja besama-sama dalam suatu lingkungan yang kompleks untuk mencapai tujuan tertentu. Dari definisi itu sistem dapat mencakup lima hal, yaitu :
1.      Elemen-elemen atau bagian-bagian;
2.      Adanya interaksi antar elemen atau bagian;
3.      Adanya suatu pengikat elemen atau bagian menjadi suatu kesatuan;
4.      Berada pada suatu lingkungan yang kompleks;
5.      Terdapat tujuan bersama, sebagai hasil akhir.

Elemen-elemen yang saling berinteraksi tersebut disebut sebagai subsistem.
Setiap proses yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam sistem disebut aktivitas.
Konsepsi adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, mengenai objek tertentu.
 Konsepsi sistem adalah penyajian komponen-komponen pembentuk sistem kedalam suatu definisi yang mantap. Konsep sistem memiliki beberapa aspek yang mempunyai makna untuk tujuan tertentu. Aspek-asper tersebut dipergunakan untuk menjelaskan suatu objek atau realita agar dapat disebut dengan sistem. Aspek-aspek tersebut berupa pertanyaan. (simatupang, 1995):
1.      Apa saja unsur-unsur sistem itu ?
2.      Apakah tujuan sistem itu?
3.      Apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan itu ?
4.      Apa sajakah yang diproses oleh sistem itu ?
5.      Apayang dihasilkan (output) proses itu ?
6.      Apa ukuran keberhasilan prosen itu ?

D.     KLASIFIKASI SISTEM

Satu cara untuk mengklasifikasi sistem didasarkan pada dua kriteria, yaitu :
1.      Tingkat keterdugaan (prectability). Kriteria ini dibagi menjadi dua, yaitu deterministik dan probabilistik.
2.      Tingkat kerumitan (complexity). Kriteria ini terdiri dari tiga hal : sederhana, rumit sangat rumit.
Ketika seseorang dapat menduga dengan yakin bagaimana sistem dapat memberikan reaksi tertentu, atau tampil tertentu dalam situasi yang berbeda maka sistem tersebut dikatakan sistem yang deterministik.
Ketika seseorang tidak dapat menduga secara pasti hasilnya dari suatu sistem tertentu maka sistem tersebut dinamakan sistem probabilistik.
Sistem deterministik sederhana merupakan salah satu sistem yang memiliki sedikit subsistem dan interealisasi, dan meliputi perilaku yang dapat diduga,
Sistem deterministik rumit terjadi misalnya pada komputer, dalam pengertian bahwa komputer dapat dilakukan pemrograman untuk menghasilkan output yang dikehendaki.
Sistem sederhana  dapat juga probabilistik. Sebagai contoh pengundian uang koin.
 Suatu korporasi atau perusahaan merupakan sistem kompleks probabilistik yang pasti memiliki tujuan untuk memperolah keuntungan.
Jika sistem semakin kompleks maka tidak ada yang deterministik sehingga tidak ada klasifikasi sistem sangat rumit yang deterministik.
Sistem yang sangat rumit yang probabilistik , misalnya sistem ekonomi nasional adalah sangat rumit dan sangat probabilistik misalnya sistem ekonomi nasional, adalah sangat rumit dan sangat probabilistik, sehingga karena banyak faktor maka sistem tersebut tidak dapat dijelaskan secara utuh dan lengkap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar